Bagi pelamar kerja pemula atau fresh graduate, banyak yang mencari cara membuat resume. Bukan sebuah rahasia lagi bahwa resume merupakan salah satu dokumen penting yang perlu dilampirkan saat proses mencari kerja.

Dokumen ini juga bisa dikatakan sebagai kesempatan awal dalam rangka menunjukkan identitas diri kepada perusahaan penyedia lapangan kerja. Tata cara pembuatan dokumen keliru bisa mengakibatkan kemampuan dan pengalaman kerja pelamar tidak tampak menarik.

Dampaknya menjadi minim kemungkinan diterima pada posisi yang diinginkan. Pahami cara membuat resume berikut supaya dokumen yang kamu buat tepat dan menarik perhatian.

Cara Membuat Resume Lamaran Kerja

Resume Lamaran Kerja
Resume Lamaran Kerja

Sebelum membahas cara membuatnya, apa itu resume kerja? Apakah kamu sudah mengetahui pengertiannya? Jadi, resume merupakan dokumen yang sifatnya formal berisikan gambaran umum mengenai kualifikasi profesional (Lihat: Contoh Resume).

Mulai dari pendidikan, pengalaman kerja, skill atau keterampilan serta pencapaian relevan yang bersifat penting. Cara membuat resume sebenarnya mudah, tapi bagi orang awam merupakan hal sulit. Tata caranya sebagai berikut.

1. Data Diri Pribadi

Informasi yang harus dicantumkan pada dokumen pertama adalah data diri pribadi. Mulai dari nama, alamat, detail kontak, seperti nomor telepon atau nomor WhatsApp aktif, serta alamat email profesional.

Maksud dari email profesional ini yang sifatnya resmi sesuai nama. Tujuannya supaya memberikan kesan formal. Bila dilihat dari pengertian resume, berhubungan dengan kualifikasi profesional.

Jadi, tuliskan data diri pribadi ini secara formal dan sesuai kondisi yang ada. Melalui data pribadi, perusahaan yang kamu lamar bisa mengetahui identitas dasar. Selain itu juga memudahkan nantinya bila ingin menghubungi para pelamar.

2. Objektif Karir

Cara membuat resume berikutnya dari aspek objektif karir. Mengenai objektif karir ini sifatnya opsional, bisa dicantumkan dan tidak. Isinya berupa tujuan dari pembuatan dokumen.

Tuliskan bidang atau pekerjaan diinginkan serta apa yang ingin dicapai. Tuliskan menggunakan kalimat spesifik dan singkat, tidak bertele-tele. Walaupun opsional, dengan menuliskannya membuat dokumen tampak lebih meyakinkan dan berkarakter.

3. Deskripsi Diri

Resume lamaran kerja mengandung informasi deskripsi diri yang biasanya berupa ringkasan profil. Jadi, isinya meliputi ringkasan pengalaman, pendidikan, keterampilan atau skill serta tujuan karir atau terhadap bidang pekerjaan terkait.

Walaupun tampak sederhana, banyak pelamar kerja yang kesulitan dengan cara membuat resume bagian penyusunan deskripsi ini. Penting diingat bahwa karena bagian ini merupakan ringkasan, isinya mengandung kalimat singkat.

Bukan dalam artian kalimat singkat berarti mengabaikan segi daya tariknya. Kamu harus tetap membuatnya semenarik mungkin supaya dilirik oleh HRD perusahaan. 

4. Pengalaman Kerja

Berikutnya, dokumen penting ini berisikan pengalaman kerja. Untuk pengalaman tuliskan dengan urutan kronologis terbalik, maksudnya capaian atau jabatan paling baru dicantumkan terlebih dahulu.

Cara membuat resume aspek satu ini bisa mencakup magang, pekerjaan yang pernah atau sedang dilakukan serta pekerjaan sukarela. Jangan lupa untuk mencantumkan informasi mengenai nama perusahaan, posisi beserta tanggal kamu bekerja.

Buatlah daftar informasi sekitar tiga tugas, keterampilan maupun pencapaian yang kamu peroleh pada setiap pekerjaan. Untuk pendeskripsian pencapaian, sebaiknya pakai kata kerja tindakan dan hindari frasa pasif, misalnya tugas termasuk serta tanggung jawab.

Memahami apa itu resume kerja, memiliki pengalaman dalam aspek satu ini memang penting, tapi sebaiknya jangan menuliskan semua informasi. Cantumkan pengalaman kerja relevan dengan posisi diinginkan saja, bisa dua atau tiga sudah cukup.

5. Latar Belakang Pendidikan

Informasi lainnya yang perlu dituliskan dalam dokumen penting satu ini yaitu latar belakang pendidikan. Cara membuat resume pada aspek ini, sama seperti sebelumnya bagian pengalaman kerja, tuliskan menggunakan kronologis terbalik.

Pendidikan atau gelar baru dicantumkan terlebih dahulu. Masukkan nama sekolah atau institusi, lokasi, jurusan serta tanggal kelulusan. Jangan lupa untuk menyertakan informasi IPK, publikasi, penghargaan serta proyek yang pernah diikuti.

Informasi pendidikan ini bisa menjadi hal utama yang dicermati oleh HRD nantinya. Pastikan lowongan kerja tersedia membutuhkan pendidikan terakhir yang memang sesuai dengan riwayat kamu supaya memenuhi kualifikasi.

6. Sertifikasi dan Training Profesional

Sertifikasi serta training profesional juga bisa menjadi nilai lebih yang perlu dicantumkan untuk menarik perhatikan. Cara membuat resume aspek satu ini, sesuaikan dengan yang pernah kamu lakukan dan pastikan relevan dengan posisi dibutuhkan.

Misalnya, sertifikasi bahasa asing, jangan lupa untuk menyertakan tingkat kemahirannya, seperti awal, menengah, mahir hingga fasih. Atau dokumen training selama beberapa bulan yang berhubungan erat dengan kualifikasi posisi terkait.

Aspek ini pada resume lamaran kerja tidak kalah penting karena ada beberapa perusahaan memberikan syarat wajib bagi pelamar untuk menyertakan sertifikat tertentu. Biasanya yang kerap diminta adalah sertifikat TOEIC atau TOEFL.

7. Keahlian

Aspek terakhir yang perlu ada dalam dokumen penting ini adalah keahlian. Sebaiknya tulis keahlian yang memang mampu dipertanggung jawabkan, jangan melebih-lebihkan hanya karena ingin menarik perhatian. 

Cara membuat resume aspek keahlian memang harus dicantumkan secara jujur karena akan menyulitkan pelamar sendiri bila nantinya saat dites ternyata skill tidak mumpuni. Bila memang dirasa belum cukup mampu, sebaiknya tingkatkan skill terlebih dahulu.

Tips Membuat Resume untuk Melamar Kerja Penting Dilakukan

Walaupun seluruh informasi penting seperti di atas sudah dicantumkan, penulisannya tidak boleh asal atau sembarangan. Ada beberapa tips membuat resume supaya menghasilkan dokumen tepat dan menarik, antara lain:

1. Gunakan Font Sederhana

Sesuai dengan pengertian resume, yakni ringkasan, mengartikan tulisan dalam dokumen ini dibuat secara ringkas atau sederhana. Bukan hanya sederhana dalam hal isinya saja, tapi juga dari segi pemilihan font.

Ketika menerapkan cara membuat resume, segala sesuatunya tidak perlu dibuat berlebihan termasuk dalam hal pemakaian font. Tidak perlu mengubah warna, memasukkan simbol, memberikan garis bahwa atau memakai font non standar.

Pakai saja font ukuran 12 pt dengan style Time New Roman berwarna hitam. Gambar seperti kartun atau animasi tidak penting juga tidak perlu dimasukkan dalam dokumen ini.

2. Perhatikan Maksimal Jumlah Halaman

Setelah mengetahui resume itu apa, tips paling penting diperhatikan adalah dari segi jumlah halaman. Mayoritas dokumen ini dibuat dengan format satu halaman. Walaupun banyak skill dan keahlian dimiliki, hanya diinputkan yang relevan dan menonjol saja.

Hal ini berbeda dengan CV yang isinya dibuat lebih panjang dan mendetail. Banyak orang menyamakan antara resume dan CV, padahal keduanya berbeda. Salah satu perbedaannya dari segi jumlah halaman ini.

3. Hindari Penggunaan Objek Berlebihan

Tips terakhir, ketika menerapkan cara membuat resume hindari penggunaan objek secara berlebihan. Mempunyai banyak pengalaman kerja atau magang memang lebih baik. Tapi, saat membuat dokumen ini, jangan tuliskan semuanya.

Cantumkan pengalaman relevan saja sesuai posisi pekerjaan dilamar. Bila terlalu banyak pengalaman apalagi tidak relevan, biasanya dokumen malah kurang di lirik bahkan untuk sekadar dibaca. 

Kamu harus paham resume itu apa dengan baik supaya dalam proses pembuatannya tepat. Gunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami dan jangan berbelit-belit. Menerapkan cara membuat resume sebenarnya sangat mudah bila kamu sudah terbiasa menyusunnya.

Categorized in: